Penggunaan Jaringan
IP Camera menggunakan jaringan komputer atau internet untuk mentransmisikan data, memungkinkan integrasi yang lebih baik dengan sistem jaringan yang ada. Kamera dapat terhubung melalui kabel Ethernet atau nirkabel Wi-Fi, memberikan fleksibilitas dalam penempatan dan instalasi.
Protokol Komunikasi
IP Camera menggunakan protokol TCP/IP untuk berkomunikasi dengan perangkat lain di jaringan, termasuk server perekam atau perangkat penyimpanan data.
IP Camera dapat menerima daya melalui kabel Ethernet (PoE – Power over Ethernet) atau menggunakan sumber daya listrik terpisah.
Beberapa IP Camera dilengkapi dengan fitur tambahan seperti deteksi gerak, pengenalan wajah, zoom digital, audio dua arah (audio duplex), dan kemampuan infra merah untuk pengawasan malam hari.
Manajemen Data yang Efisien
Data video yang dihasilkan oleh IP Camera dapat dengan mudah dikelola dan diatur. Beberapa kamera memiliki fitur deteksi gerak yang memicu merekam ketika ada aktivitas yang terdeteksi, mengurangi kebutuhan untuk menyimpan data yang tidak penting.
IP Camera dapat dengan mudah diintegrasikan dengan sistem keamanan yang lebih canggih. Mereka dapat terhubung dengan perangkat lunak analitik untuk deteksi wajah, pelacakan objek, atau pengenalan lisensi plat kendaraan.
Mudah Dipasang & Ada Audio Dua Arah, WiFi Camera Cocok untuk di Kamar
Sementara itu, wifi camera cocok jika Anda merupakan orangtua yang khawatir ketika meninggalkan anak sendirian di rumah bersama ART. Demikian pula sebaliknya, jika posisi Anda adalah anak yang harus pergi bekerja dan meninggalkan orangtua yang sudah lanjut usia sendirian di rumah.
Wifi camera juga bisa jadi solusi untuk para pemilik hewan peliharaan. Penasaran apa yang mereka lakukan ketika pemiliknya tidak berada di rumah atau sekadar kangen? Dengan memasang wifi camera, Anda bisa melihat langsung wajah menggemaskan mereka kapan pun.
Fitur audio dua arah yang dimiliki wifi camera juga memungkinkan Anda untuk berkomunikasi dengan hewan peliharaan. Fitur ini sangat bermanfaat terutama jika hewan peliharaan Anda memiliki separation disorder atau cenderung resah ketika ditinggal sendirian di rumah.
Salah satu tipe wifi camera yang bisa Anda peroleh di ACE adalah EZVIZ Smart Home Camera C6TC. Kamera ini field of view atau ruang pandang 360 derajat. Jangkauan bidang horizontalnya / pan 340 derajat, sementara untuk jangkauan bidang vertikalnya / tilt 90 derajat (80 derajat ke atas, 10 derajat ke bawah).
Cara pemasangannya pun sangat mudah. Cukup sambungkan kabel power di Smart Home Camera EZVIZ ke stop kontak dan konfigurasikan dengan wifi di rumah, maka kamera sudah aktif dan dapat langsung beroperasi. Smart Home Camera EZVIZ C6TC juga dilengkapi fitur canggih lainnya seperti:
Ketika kamera menemukan adanya gerakan, kamera akan otomatis merekam gambar dan mengirim notifikasi ke aplikasi EZVIZ yang ada di smartphone Anda.
Ketika lampu ruangan dimatikan, mode malam otomatis aktif. Dua lampu inframerah mampu memberikan penerangan hingga radius 10 meter (tergantung luas ruangan).
Saat butuh privasi, cukup aktifkan Privacy Mode di dalam aplikasi EZVIZ dan lensa kamera akan otomatis tertutup.
Hasil video full HD 1080p, jernih dan kaya warna. Gambar bisa diperbesar hingga 8x.
Selain dapat merekam suara, Anda juga dapat berbicara kepada orang atau hewan peliharaan ketika berada di dekat kamera. Cukup tekan tombol speaker di aplikasi EZVIZ
Smart Home Camera EZVIZ C6TC bisa Anda peroleh dengan harga promo Rp749.000 (hemat Rp250.000) selama periode promo ACE 25 Years Anniversary hingga 20 Oktober 2020.
Selain dua produk yang disebutkan di atas, ACE juga masih punya banyak variasi CCTV analog Krisview dan wifi camera EZVIZ lainnya. Kunjungi store ACE terdekat untuk langsung berkonsultasi dengan Sales Advisor dan temukan produk yang tepat untuk pengawasan rumah maupun tempat usaha Anda.
Artikel ini akan menjelaskan secara detail tentang apa yang dimaksud IP Camera CCTV dan keunggulannya yang membuat CCTV ini menjadi solusi yang efisien dan canggih dalam memenuhi kebutuhan keamanan modern.
Fleksibilitas Pemasangan
Kamera IP tidak memerlukan kabel coaxial yang tebal seperti kamera CCTV analog. Hal ini membuat instalasi lebih mudah dan lebih fleksibel. Kamera dapat ditempatkan di lokasi yang sulit dijangkau oleh kabel tradisional.
IP Camera memungkinkan akses jarak jauh melalui internet. Pengguna dapat memantau siaran langsung atau merekam video dari kamera menggunakan perangkat seperti komputer, smartphone, atau tablet dari lokasi mana pun yang memiliki koneksi internet.
Pengaturan Jaringan
IP Camera memiliki antarmuka jaringan yang memungkinkan koneksi ke jaringan lokal atau internet. Kamera dapat terhubung secara kabel (Ethernet) atau nirkabel (Wi-Fi), memberikan fleksibilitas dalam penempatan.
Perekam Video (NVR – Network Video Recorder)
Data video yang dihasilkan oleh IP Camera dapat direkam dan disimpan di NVR. NVR berfungsi sebagai perangkat penyimpanan dan pengelolaan video yang dapat diakses melalui jaringan.
Keuntungan IP Camera CCTV melibatkan kemudahan pengelolaan, fleksibilitas pemasangan, dan kemampuan untuk diakses dari jarak jauh melalui internet. Mereka juga dapat berintegrasi dengan sistem keamanan yang lebih canggih dan dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak analitik untuk meningkatkan fungsi pemantauan dan keamanan.
Temukan Jasa CCTV di kota Anda :
CCTV Analog untuk Rumah dan Tempat Usaha
Berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan di atas, jadi lebih jelas apakah Anda butuh CCTV analog atau wifi camera. Jika di sekitar komplek rumah Anda sering terjadi kasus kehilangan spion mobil, pencurian sepeda, motor atau sejenisnya, ini waktunya untuk pasang CCTV analog.
Tempatkan kamera menghadap ke luar rumah agar wajah atau plat nomor kendaraan pelaku dapat tertangkap jelas. Bagi Anda para wirausahawan, CCTV analog juga ideal untuk ditempatkan di tempat usaha atau kantor untuk mengawasi karyawan dan lalu lalang pengunjung.
Tidak hanya untuk merekam, CCTV analog Krisview yang tersedia di ACE juga bisa Anda pantau langsung melalui aplikasi di smartphone. Untuk kemudahan Anda, CCTV analog Krisview ditawarkan dalam bentuk paket atau kit. Salah satu contohnya CCTV CVI Cooper Kit Krisview (full HD 1080p).
Dalam satu paket, Anda akan memperoleh:
Selama periode promo ACE 25 Years Anniversary, CCTV CVI Cooper Kit Krisview ini ditawarkan dengan harga spesial Rp3.779.000 (harga normal Rp4.999.000). Istimewanya lagi, khusus untuk member ACE Rewards akan mendapatkan bonus 25 point rewards setiap pembelian CCTV kit ini. Penawaran berlaku hingga 20 Oktober 2020.
Sama-sama Kamera Pengawas, Apa Bedanya IP Camera dan CCTV?
Kamera pengawas menjadi salah satu alat keamanan yang cukup banyak digunakan, baik di tempat umum maupun rumah pribadi. Ada dua jenis kamera pengawas yang populer saat ini, yakni IP Camera dan CCTV.
Prinsip utama dua kamera tersebut sebenarnya sama, yakni merekam video yang kemudian dikirimkan ke sebuah perangkat lalu ditampilkan di monitor. Namun, ada banyak perbedaan cara kerja dan fitur yang dimiliki masing-masing kamera.
CCTV CCTV Closed-Circuit Television atau biasa disingkat CCTV mengandalkan sinyal analog. Sinyal analog digunakan untuk mentransmisi video dari satu kamera atau lebih ke perangkat penerima (receiver). Kamera analog akan merekam gambar, lalu mengirim gambar tersebut melalui kabel coaxial ke Digital Video Recorder (DVR).
DVR kemudian akan mengubah video dari sinyal analog ke sinyal digital, memadatkan data, dan menyimpannya dalam hard drive. Monitor, yang digunakan untuk menampilkan hasil rekaman, harus tersambung dengan DVR. DVR bisa juga terkoneksi ke router dan modem untuk menampilkan video melalui internet dalam jaringan internal.
Secara biaya, CCTV analog bisa lebih murah daripada IP camera. DVR juga lebih mudah dipasang dan bandwidth yang dibutuhkan juga lebih rendah. Sebab, transmisi video dilakukan menggunakan DVR dan kabel coaxial, bukan LAN. Karena itu pula, CCTV analog membutuhkan banyak kabel, apalagi jika kamera yang dipasang berjumlah banyak. Kualitas gambar yang dihasilkan CCTV analog juga lebih rendah. Resolusinya hanya 720×575. Konsekuensinya, detail video akan susah dilihat karena buram atau blur.
Selain itu, CCTV analog juga tidak memiliki kemampuan digital zoom. Hal ini patut dipertimbangkan sebelum memasang, sebab detail yang kurang jelas akan menyulitkan proses identifikasi. Sudut pandang CCTV analog juga terbatas, sehingga perlu jumlah kamera yang lebih banyak apabila wilayah yang ingin diawasi cukup luas. Dengan keterbatasan bidang pandang ini pula, penempatan kamera CCTV analog harus lebih cermat.
DVR juga memiliki port yang terbatas. Apabila kamera yang dipasang lebih banyak, DVR yang dibutuhkan juga bisa lebih dari satu. CCTV analog juga tidak bisa dienkripsi sehingga videonya bisa saja disadap pihak lain.
IP camera Berbeda dengan CCTV analog, IP camera mengandalkan koneksi internet untuk mengirim gambar tangkapannya. IP sendiri merupakan singkatan dari “Internet Protocol camera”. IP camera tidak memerlukan DVR sebagaimana CCTV. Sebagai gantinya, IP camera membutuhkan perangkat bernama switch yang disambungkan ke network video recording (NVR), Di NVR terdapat program software yang merekam video, mengubahnya menjadi format digital, lalu menyimpannya ke dalam perangkat penyimpanan, seperti hard disk.
Berbeda dengan CCTV analog yang hanya bisa ditampilkan ke monitor yang berbasis sinyal analog pula, IP camera bisa diakses melalui perangkat yang tersambung ke internet seperti smartphone atau laptop. Rekaman video bisa diakses dengan mengunduh software khusus. Resolusi gambar yang dihasilkan IP camera bisa jauh lebih tinggi ketimbang CCTV analog, mencapai Full HD (1080p) atau bahkan 4K. Pengguna bisa mengatur resolusi video hingga resolusi terendah, misalnya 720×480, serupa CCTV analog, untuk menghemat bandwidth. Satu IP camera memiliki cakupan bidang pandang yang relatif lebih luas dibanding CCTV analog.
Dengan demikian, tidak perlu banyak memasang kamera di area yang cukup luas. Dikarenakan tidak menggunakan kabel sebagaimana CCTV analog, IP camera menjadi lebih ringkas. Pengguna hanya membutuhkan satu kabel LAN Cat 5 atau 6. Namun saat ini, ada pula IP camera wireless atau nirkabel. Poin plus lain dari IP camera adalah rekaman videonya dilindungi oleh enkripsi, sehingga lebih aman dibandingkan dengan CCTV analog. Namun, bukan berarti IP camera 100 persen aman dari intipan pihak lain, karena bisa saja diretas oleh hacker.
Untuk mencegah hal ini, pemilik perlu menerapkan langkah sekuriti seperti melindungi jaringan Wi-Fi yang tersambung ke IP camera dengan pengamanan WPA2, berikut password yang sulit ditebak. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memasang IP camera. Terutama ketersediaan jaringan internet dengan bandwidth yang cukup besar. Apabila belum memiliki jaringan internet, ongkos instalasi IP camera bisa jadi akan lebih mahal di awal. Selain itu, dibutuhkan perangkat penyimpanan dengan kapasitas lebih besar mengingat resolusi videonya bisa cukup tinggi.
Sebagai perusahaan layanan dan sistem keamanan ternama dan berpengalaman, SECOM Indonesia pastinya selalu menyediakan berbagai macam produk CCTV dengan teknologi terkini agar efisiensi keamanan dan kenyamanan tetap tercapai seiring perkembagan era modernisasi digital saat ini.
Tunggu apa lagi? Segera miliki CCTV teknologi terbaru dari SECOM dan dapatkan ketenangan pikiran dimanapun dan kapanpun! Klik di sini
source : https://tekno.kompas.com/read/2020/07/05/10170047/sama-sama-kamera-pengawas-apa-bedanya-ip-camera-dan-cctv-?page=all
Discount Applied Successfully!
Your savings have been added to the cart.
Prosesor dan Kompresi
IP Camera memiliki prosesor internal yang bertanggung jawab untuk memproses data gambar. Selain itu, kamera juga menggunakan teknik kompresi seperti H.264, H.265, atau format kompresi lainnya untuk mengurangi ukuran file video dan memungkinkan transmisi yang lebih efisien melalui jaringan.